21 Juni 2018

Jasa Pembuatan Website di Semarang

Tidak dipungkiri, masih banyak pihak yang menggunakan cara offline/manual untuk meningkatkan eksistensi dan konsistensi baik untuk kepentingan instansi, usaha, layanan barang ataupun jasa agar lebih dikenal secara universal. Cara tersebut tidak salah, hanya saja konteksnya lebih terbatas. Berbeda jika menggunakan cara online. Salah satunya dengan media website.

Nah, pertanyaannya sekarang adalah kenapa harus dengan cara membuat website. Jawabannya, karena :

  • Dengan adanya website, brand dan produk usaha / bisnis anda akan lebih banyak dikenal orang secara luas, karena ruang lingkup website juga sampai ke luar negeri sekalipun.
  • Dengan website, orang-orang akan lebih mudah untuk menemukan produk dan brand anda secara luas.
  • Dengan website, memudahkan anda untuk memanajemen system secara realtime.
  • Memudahkan pencarian informasi terhadap suatu produk, tanpa harus bertemu dengan pemilik website.
  • Mengangkat citra profesional terhadap perusahaan anda.
  • Menjadikan sarana publikasi bagi perusaahan anda.
  • Meningkatkan partner dan cutomer dalam berbisnis dalam sekala besar.
  • Menjadikan Aset virtual yang bekerja 24jam

Jadi kesimpulannya, website bisa memudahkan orang-orang untuk mengetahui informasi terkait produk tersebut secara updateable dengan catatan selama terkoneksi dengan jaringan internet yaa.

Lalu bagaimana cara membuat website jika kita termasuk dalam perkumpulan orang-orang yang disebut "gaptek" a.k.a gagap teknologi?? (kaya si admin ini. Hahaa) 
Tenang.. di kota besar salah satunya Semarang, jasa pembuatan website sudah banyak dan bisa kalian temukan. Dan salah satu jasa pembuatan website di kota Semarang yang admin rekomendasikan adalah MSN INTERMEDIA

Bergerak dibidang teknologi, cv ini tidak hanya fokus pada pembuatan website saja tetapi juga layanan teknologi berbasis informasi lainnya.  Soal kualitas website yang digarap oleh mereka, tidak perlu diragukan lagi. Percayakan dan konsultasikan pembuatan website kalian bersama ahlinya. Hasil terbaik dan berkualitas akan kalian terima dengan harga yang kompetitif. So, make it you're own website guys!
Share:

Teman baik

Sedari pagi ada telpon masuk tanpa nama, cuma nomor aja. Sengaja nggak diangkat, takut kalau ternyata telpon dari yakuza. Hahaha.
Malamnya ada dm di sebuah media sosial dari seorang teman. "Cee, tadi pagi itu nomerku"
Ahaa.. nggak berapa lama, si penelpon yg tadi pagi aku anggurin akhirnya telpon lagi. Dia.. teman baikku. 
"Assalamu'alaikum cee.."
"Wa'alaikumsalam vii.."
Lalu tangis kami berdua pecah. Karena rindu yang tak berujung temu. 
Jarak antar pulau yang begitu jauh jadi terasa dekat, sedekat ibu jari dengan tombol call di layar handphone. 


Share:

13 Mei 2017

Belajar Metode Baru

Hari sabtu yang lalu atas perintah pak bos, aku difasilitasi untuk mengikuti sebuah pelatihan tentang metode terapi yang ditujukan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK).

Metode ini merupakan kombinasi dari dua jenis terapi yang berbeda tetapi memiliki fungsi yang sama, terapi berkonsep acupressure dan brain stimulation. Keduanya sama-sama untuk menstimulasi syaraf yang ada di dalam tubuh melalui tekhnik sentuhan. Karena diterapkan pada anak, maka acupressure tidak menggunakan jarum. Melainkan hanya dengan usapan tangan saja, tetapi tetap mengenai titik saraf sesuai dengan titik acupressure tersebut.

Sengaja berangkat lebih awal biar bisa dapet tempat duduk paling depan, biar lebih enak dengerin penjelasan dari narsum. Oiya, narsum kali ini berasal dari Palembang. Lulusan dari Poltekkes Surakarta juga. Dalam obrolan singkat kami berdua, beliau semangat buat nyuruh aku buat buka praktik mandiri sendiri. Nggak usah ikut kerja sama orang. Hehee.. Aamiin. Doanya juga seperti itu, bapak. :')

Secara keseluruhan, acara ini berlangsung dengan sangat lanjar jaya dan mantap djiwa. Para orang tua ABK yang begitu antusias mengikuti pelatihan walau kadang disibukkan dengan polah anak-anak spesial mereka yang out of control.
*love you, naaak..*

Panitia yang sempat dibuat stres di H-3 acara, karena tempat pelatihan yang tadinya udah di acc ternyata harus dicabut acc nya. Dan pada akhirnya minta bantuan sama Bapak Walikota kita tercinta, Pak Hendi buat nembusi tempat yang sekiranya bisa dipakai untuk acara ini. Salut buat mama Gaby. *prokprokproook..*

Dari awal, pihak panitia dan narsum memang mengkhususkan acara pelatihan ini hanya untuk orangtua ABK saja. Praktisi kesehatan tidak diperbolehkan untuk ikut. Jadi termasuknya, aku ini bejo sekali bisa lolos ikut masuk ke acara ini.

Aku membenarkan alasan yang beliau kemukakan. Orangtua lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak mereka daripada waktu bersama seorang praktisi kesehatan, dalam hal ini adalah seorang terapis. Katakanlah sehari 24 jam, waktu terapi hanya 1-1,5 jam. Sisanya adalah milik orangtua ABK. Nah, sekarang adalah bagaimana menggunakan sisa waktu tersebut secara optimal untuk anak spesial mereka.

Anak-anak spesial yang hebat ini, justru mengajarkan kepada kita apa arti kata kuat. Kuat menjalani hidup dengan segala ke-spesial-an yang Tuhan berikan. Anak-anak ini bukan untuk disembunyikan, melainkan ditampilkan dan dioptimalkan. Bagaimana perkembangan dan pertumbuhan anak-anak ini kelak, bergantung pada pola asuh, asah, asih yang orangtua berikan. ^_^

Share:

25 November 2016

Evaluasi

Entah apa yang kau katakan, terimakasih sudah menegur. Mungkin karena terbawa kondisi badan yang kurang fit, jadi agak terbawa emosi sesaat. Bukan emosi marah yang kutunjukkan, melainkan emosi hela nafas panjang sambil menahan air mata yang siap luruh di pelupuk mata.

Belajar untuk bersikap profesional, karena secara tidak langsung performa semangatku mempengaruhi kalian.

Aku lelah, kalian tau. Bukan sengaja ku buat untuk menjadi lelah, tapi keadaan yang menjadikannya seperti itu.

Aku ingin kalian tidak hanya melihat, tapi ikut merasakan. Aku mampu, kalian juga berusahalah untuk menjadi mampu. Bisa karena terbiasa itu pasti.

Kompetensi yang sama, itu yang aku inginkan wahai teman..

Kedepan, aku ingin kita tidak hanya bergantung pada satu dua orang. Aku percaya kalian mampu.

Terimakasih, sudah menjadikan aku lebih baik.

^_^

Share:

24 November 2016

Thank you, Stevie G

Beberapa jam yang lalu baca postingan akun instagram milik official Liverpool FC,  yang mengabarkan kalau pemain sekaligus kapten legenda yang pernah mereka miliki memutuskan untuk pensiun dari karirnya sebagai pemain sepakbola profesional. Steven George Gerrard.

"Following recent media speculation surrounding my future I can confirm my retirement from playing professional football. I have had an incredible career and am thankful for each and every moment of my time at Liverpool, England and LA Galaxy."

Stevie pensiun menjadi pemain sepakbola di usianya yang udah menginjak 36 tahun. Alasan dia pensiun salah satunya adalah ketika dia menyadari kalau performanya di lapangan hijau udah nggak sekuat dulu.

Ketika membaca kabar ini, ingatanku jadi flashback ke masa dimana aku pertama kali suka dengan pria kelahiran Whiston, 30 Mei 1980 ini #ultah si paman Stevie sama kayak Jati# penting? Abaikan. Haha

Mengidolakan seorang Steven Gerrard, berarti harus mengidolakan juga klub tempat dia bermain. Liverpool FC. Mereka berdua udah satu paket. Gerrard hampir menghabiskan 18 tahun karir sepakbola nya di Liverpool, tanpa ada niatan buat pindah ke klub manapun. Walau akhirnya kesetiaan dia teruji di tahun 2015, hijrah ke liga Amerika LA Galaxy karena beberapa alasan.

Ketertarikan ku sama -sebut aja dua sejoli- ini berawal di tahun 2005, ketika final liga champions di Stadion Attaturk Istanbul, Turki. Saat itu Liverpool bermain melawan klub Italia, Ac Milan. Yang aku tau waktu itu pertandingan final dimenangkan oleh LFC setelah menang drama adu pinalti. Final liga champions ini menjadi salah satu final paling dramatis sepanjang gelaran pertandingan liga champions yang pernah ada.

Sungguh, aku nggak mengikuti jalannya pertandingan dari awal sampai akhir. Nggak sengaja nonton karena kebangun gara-gara teriakannya mas ku yang heboh sendiri waktu nonton pertandingan ini. Aku nonton pas moment selebrasi Gerrard angkat piala. Seakan ikut terbawa sama euforia kemenangan, mata yang tadinya ngantuk malah jadi melek seger. Mulai ceriwis tanya-tanya sama mas, ini siapa..ini siapa? Nah.. dari moment itulah aku, hingga saat ini mendedikasikan diriku menjadi seorang Liverpudlian. ^_^

Tepatnya aku mulai mengidolakan dua sejoli ini sejak kelas dua SMP. Aku inget betul pas ke perpus pernah menyobek satu lembar koran yang memuat artikel tentang Gerrard. Nyobeknya pun ati-ati plus pelan-pelan. Suruh temen buat ngawasin petugas perpusnya, sementara aku tengok kanan-kiri buat mastiin kalau nggak ada yang tau kelakuanku. Ini semacam keahlian yang ter-uji nyali. Deg-deg an nya meeen. Kayak mau ngutil gorengan. Haha.

Ada lagi pengalaman waktu nyari posternya Gerrard. Ini gara-gara mas ku yang ngomporin buat beli poster jumbonya si ayang (?). Dia bilang, kalau di toko olahraga ada jual poster jumbonya Gerrard, bahan kertasnya bagus #kayak art papper#. Segera (maksa) ngajak ibu buat beli. Cari toko sport di mall Citra Land, tapi nggak ada yang jual. Sempet jengkel dan mau nangis juga. Prinsipnya waktu itu adalah harus dapet barang yang aku pengen. Keluar dari mall, aku menuju ke toko sport Leopard. Dan disana, taraaa.. ada!! Udah jadi hak milik, terus sampai di rumah dipasang di kamar. Senyum lebaaar. ^o^

Tiap hari Sabtu, aku selalu nggak pernah absen buat nglarisin dagangannya bapak agen koran. Koran yang aku beli biasanya Soccer atau Bola. Apalagi kalau bonusnya poster LFC. Di koran juga biasanya tercantum jadwal pertandingan home-away LFC, nanti aku tulis di kertas terus aku tempel di tembok. Kalau pas jadwalnya main, nggak peduli jam berapa pasti aku liat. Mau kalah mau menang, skornya pun aku catet. Biasanya nih kalau pas main tengah malem aku nya heboh teriak-teriak, ibu keluar kamar langsung matiin TV nya. Haha

Temen-temen juga baik, mereka tau kalau aku suka sama LFC. Kalau mereka punya koran yang artikelnya memuat tentang LFC atau Gerrard, mereka potong dan kasihin ke aku. Pernak-pernik pun mereka juga kasih. Gantungan kunci, mouse pad, jersey dari mas, jaket dari ibu, dll #pengen bed cover# ini namanya nglunjak. ^o^

Bolos kuliah malem gara-gara mau nonton live di TV waktu LFC menyambangi Indonesia dan bertanding melawan pemain sepakbola Indonesia All Star. Merasa baper tingkat dewa waktu belum ada kesempatan buat nonton live pas mereka kesini. Mungkin besok dikasih rezeki sama Allah buat nonton langsung di Anfield. Hehe.. Aamiin.

Tahun 2005, LFC masih ber-manager-kan seorang Rafael Benitez. Sedangkan pemain-pemain nya ada Gerrard, Alonso, Luis Garcia, Charager, Riise, Hamman, Cisse, Dudek, Milan Baros, dkk. Dari tahun ke tahun ada aja pemain yang keluar dan masuk pemain baru. Termasuk Torres dan Suarez.

Beberapa blunder juga pernah dilakukan oleh Gerrard, termasuk yang masih jelas diingatan adalah ketika adegan kepleset saat berhadapan melawan Chelsea dan akhirnya kalah dan akhirnya juga harus merelakan titel juara premiere league jatuh ke klub Manchester City. Kemudian kartu merah tercepat yang diberikan ke Gerrard, baru masuk kurang lebih setengah menit udah diusir dari lapangan. Kan sakiiit baaang. -_-

Terlepas dari itu semua, yang ingin aku ingat adalah prestasi yang sudah kau torehkan dan kesetiaan yang sudah kau tanamkan dalam dirimu untuk Liverpool. Bisa jadi kau sudah tidak kembali lagi bermain sepakbola secara profesional, tapi selalu ada kontribusi lebih yang bisa kau berikan pada klub yang telah membesarkanmu. :')

Thank you, Stevie G

You'll Never Walk Alone

Share:

22 November 2016

Aku dan cerita anak-anak

Sebagai fisioterapis peminatan di bidang anak-anak atau pediatri, pastilah aku punya cara sendiri bagaimana melakukan approach atau pendekatan terhadap mereka. Di klinik tumbuh kembang anak tempat aku bekerja, ada enam fisioterapis anak yang masing-masing juga punya cara sendiri bagaimana melakukan pendekatan terhadap mereka. Apalagi kalau si anak udah memasuki usia balita.

Umumnya anak-anak usia balita udah memasuki fase proteksi atau mawas diri, jadi udah tau mana yang dikenal dan belum dikenal. Biasanya mereka menolak atau terkesan malu-malu kalau ketemu sama orang baru. Naaah.. disinilah kreativitas seorang Ft pediatri harus dimunculkan. Apapun dan gimana pun caranya biar si anak ini mau kenal dan dekat sama kita. Capek..pasti!! Dan yang paling penting adalah mengesampingkan rasa malu. Haha.

Di tempat aku bekerja, aku sering disebut guru TK sama teman-temanku. Kenapa? Karena caraku melakukan approach ke anak-anak ini beda sama temanku yang lain. Kebanyakan dari mereka hanya memberikan mainan saat si anak rewel. Aku? Aku melakukan hal yang disebut multitasking. Hahaha

Menyanyi, cerita/mendongeng, bermain flashcard, dsb. Apapun aku lakukan biar si anak merasa nyaman dan tentunya biar dia anteng. Ngomong-ngomong soal cerita, banyak pasien anak balita yang udah mulai ngerti tentang tontonan.

Biasanya mereka akan menceritakan kembali apa yang udah mereka tonton. Kebanyakan film kartun/animasi anak-anak. Sinetron? Jarang laah, bahkan nggak ada. Para emak-emak nya aja mungkin yang nonton, anak-anak jangan sampai lah liat yang belum waktunya diliat. Mereka masih jiwa odong-odong dan masih pake shampo dee-dee. #hubungannya apa cobaaa?!!# Haha.

Aku kasih contoh pasienku yang bernama Koko #bukan nama sebenarnya#. Saat terapi nebulizer (untuk kondisi batuk pilek), si Koko ini sama sekali nggak kooperatif alias rewel banget. Jiwa guru tk ku keluar, "Ayo jagoan, pakai topeng iron man dulu yaa. Koko mau jadi super hero kayak iron man nggak?" Dia diem dan kemudian mengangguk. Haha, berhasil!! Padahal sebelumnya aku sama sekali belum pernah nonton film Iron Man. Cuma tau yang main Robert Downey Jr, pake pakaian robot warna merah tanpa embel-embel "Mataram Sakti". Haha

Sambil terapi, ibu bapaknya bilang kalau Koko suka sama film Kungfu Panda. Dengan ke-sok tau-an ku, aku cerita soal si Po -tokoh utama panda di film tsb- dan menirukan gaya kungfu Po saat ngelawan musuh. Tinju sama ciat..ciat.., bikin dia ketawa. Udah, yang ku inget cuma Po aja, karakter yang lain aku lupa. Selebihnya cuma tau biskuit "Hello Panda" isi coklat bungkus merah. Hahaha. ^o^

Kalau pas ketemu pasien balita cewek, pertanyaan andalanku pasti "kamu suka film frozen nggak kak?" Yang ditanya ngangguk. "Aku suka Elsa tante, dia bisa bikin es." Iyaa.. Elsa biasa nyetok es balok kok nak buat usaha rumahan dia. Hahaha, dasar bocah. Kalau udah gitu, biasanya aku pancing dia buat nyanyi. Aku dulu yang mulai, "Let it gooo..let it gooo", terus dia ikutan "Let it gooo..let it gooo." Udah selesai gitu aja, lanjutannya nggak apal! Hahaha!!

Ada satu pasien balita lagi, namanya Genade. Cuma mau diterapi sama aku, sama terapis yang lain dia nggak mau. Dia ini pasien yang penuh sama imajinasi , rasa ingin taunya besar, apa-apa ditanya. Dia percaya kalau ayahnya bisa berubah jadi Hulk. Jadi kalau pas sesi terapi dia rewel, aku pasti bilang. "Kakak mau ayah berubah jadi Hulk? Tante panggilin ayah yaa?" "Tidak-tidak, jangan tante.. Nad mau jadi anak baik aja." Hahaha.

Suatu hari si Genade ini batuk. Suara grok-grok nya kedengeran jelas sekali, diakibatkan karena banyaknya lendir/riak yang menumpuk di rongga dada. Aku bujuk dia supaya mau diterapi, "Nad terapi dulu yuk, tuh denger..di dada Nad banyak banget kodoknya. Denger suara krok-krok kodoknya nggak? Tante bantu ngluarin kodoknya yaa, nanti tante buang ke kali." "Iya tante, ini kodoknya jalan-jalan. Dibuang aja, biar ke kali sama ibu bapak nya." Hahaha.. Ya Allah, percakapan macam apa ini. Kalau aku udah ngobrol absurd sama Genade, orang-orang yang ada di klinik pasti pada ketawa!! ^o^

Genade juga suka nonton film anak animasi. Ini karena si bundanya rajin banget download film anak-anak pas di kantor, katanya memanfaatkan fasilitas internet yang ada. Waktu itu dia cerita tentang film zootopia sama finding dory. Dan dua film tersebut belum aku tonton. "Siapa itu Nad? Yang mana? Baik atau jahat?" aku terus bertanya, lalu dia bilang "tante Tika kok nggak tau siih?! Itu lho tanteee.. guritanya yang bisa berubah warna, ada ikan pausnya." Duuh..merasa sedih, karena nggak nyambung diajak cerita. Dua film itu belum tante tonton nak, baru aja kemarin minta film itu sama abang-abang tukang donlot film. Hahaha.

Empat tahun lalu ketika aku memutuskan untuk bekerja di sebuah klinik layanan tumbuh kembang anak, aku masih merasa bingung apa yang harus aku lakukan. Tapi makin kesini, aku jadi tau. Untuk bisa sedekat itu dengan mereka, caranya cuma satu. Masuk ke dunia nya. Dunia anak-anak. Ikutlah seperti apa yang mereka mau, tanpa harus meninggalkan status kita sebagai seorang yang dewasa. ^_^

Share:

20 November 2016

Dibalik layar seminar Solo

Pagi tadi sampai di depan UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta) jam 09.15, dan ternyata nggak jadi dijemput sama temennya mbak Hanafi. Akhirnya kita berdua naik taksi. Sampai di kampus Poltek, tempat seminar diadakan. Di argo taksi sih tercantum harga 16rb sekian, tapi aturan taksinya tarif minimal 25rb. Kasiiih aja laah. -_-

Sampai di ruang seminar, ada Bu Heni Pediatri di meja administrasi. Salim sama beliau, "sampai ketemu di Semarang ya dek Tika" kata ibu. Iya, tanggal 12 Desember besok klinikku akan mengadakan acara seminar kecil yang hanya diikuti intern klinik aja, nggak buat umum. Dan narasumbernya Bu Heni. Ngelmu lagi sama beliau. ^_^

Pembicara seminar Introduction NeuroMuscular Taping diisi oleh Pak Sukadarwanto dan Bu Umi Budi Rahayu. Keduanya udah lulus bersertifikat dari NMT institute Indonesia. Beberapa point menjelaskan tentang bagaimana cara pemasangan taping, boleh ada tarikan atau tidak, indikasi dan kontraindikasi pemasangan, dsb. Untuk praktek pemasangan tadi, diajarkan bagaimana pemasangan taping di bagian leher (cervical), dada (pectoralis), punggung bawah (lumbal), lutut depan & belakang (knee anterior & posterior).

Seminar selesai jam 17.00 sore tadi. Sebelum seminar usai, aku sama mbak Hanafi riweuh sendiri cari barengan sampai depan UMS. Dari UMS nanti, kita naik bus patas jurusan Solo-Semarang. Usahakan dapet bus Rajawali, Shantika, atau Ismo. Tiga bus tersebut pemberhentian terakhirnya di Terminal Mangkang. Jadi nanti kita bisa turun di Krapyak.

Aku tanya sama beberapa peserta yang pulangnya ke arah UMS. Ketika udah dapet barengan, mbak Hanafi tiba-tiba bilang gini, "Nduk, Bu Tri kan pulang ke Semarang juga. Coba kamu tanya sama beliau." Bu Tri ini peserta seminar dari RS.Telogorejo Semarang. To the point aku bilang ke ibu kalau kita mau ikut bareng sampai Semarang. Si ibu dengan senang hati mau barengin kita berdua. Bu Tri ini dateng berdua sama anaknya namanya Danish dan anak temennya Bu Tri, namanya Vita. Jadi didalem mobil ada 5 orang. Termasuk aku sama mbak Hanafi.

Sebelum naik mobil tadi, aku serius mewanti-wanti mbak Hanafi buat jaga image. Jangan malu-maluin, kita ni dah lah numpang ndak usah lah ngrepotin orang. Aku bilang, "Mbak, nanti kalau diajak Bu Tri makan, jangan mau yaa!!" Trus lanjut ku bisikin di telinganya, "Jangan mau nolak. Rezeki nggak baik kalau ditolak" Hahaha, tawa mbak Hanafi pecah! ^o^

Di perjalanan pulang Bu Tri tanya, "Kamu putrinya Bu Retno ya?" Kujawab iya. Si ibu terkejut. "Ibukmu itu putih kayak londo, kok anaknya item?" Hahaha, gubrak!! Ini bukan item bu, ini eksotis. Item pun item manis gula jawa. ^o^

Kita istirahat sebentar di Salatiga, karena si driver - Danish- ngantuk berat. Cari makan dulu di sekitar pasar raya Salatiga. Jam menunjukan pukul 20.00. Pikiranku udah nyabang kemana-mana? Ini sampai Semarang jam berapa? Masih ada bis dari Banyumanik ke Mangkang atau nggak.
Soalnya diawal izin bareng tadi, aku bilang ke Bu Tri kalau nanti kita berdua turun di Banyumanik aja. Karena arah rumah beliau beda.

Selesai makan, kita lanjut jalan lagi. Danish ini kayaknya dia bener2 capek, nyetirnya ngebut, ngerem pun mendadak. Tapi masih bisa ditolerir lah, daripada mas sopir Indonesia Abadi. Hahaha.
Mobil sempat merapat di bahu jalan. Lagi-lagi Danish mengeluh ngantuk berat, dia tidur sebentar. Nggak ada 10 menit, dia berusaha on fire lagi. Kalau aja aku bisa nyetir, udah aku gantiin itu si Danish. Sayangnya kemampuan ku masih sebatas pegang setir nya aja. Hahaa

Sampai di percabangan jalan antara arah  Banyumanik dan Gayamsari, Danish milih arah Gayamsari. Duuuh..kok malah arah sini, pikirku. Bu Tri lupa kalau kita mau turun di Banyumanik. Tenangin pikiran, nanti pasti ada jalan.

Lagi serius mikir transport selanjutnya buat sampai di Krapyak, tiba-tiba Vita di telpon sama Ibunya. Agak nguping juga sih aku. Intinya dari pembicaraan telpon tadi, si Vita ini juga mau balik ke Krapyak. Orang tuanya nunggu dia di pom bensin Gayamsari. Ahaa..triiing!! Kemampuan bersilat lidah ku keluarkan. Haha. Kita berdua minta bareng juga sampai Krapyak. Dan diiyakan sama Vita. Makasiiih Vita.

Setelah kenalan sama ortu Vita, baru aku tau kalau ibunya Vita -Bu Ning namanya- juga seorang Fisioterapis di RS.Telogorejo, sama kayak Bu Tri. Dan beliau kenal sama ibuku juga. Ini sih namanya ultra rezeki yang disponsori penuh sama ibunda tercinta. Koneksi mu hebat maaak!! Haha. Berkat beliau, aku sama mbak hanafi jadi hemat biaya perjalanan pulang. ^o^

Sampai rumah jam 22.00, langsung mandi. Nyopotin taping yang ada di leher, ada empat strip dan itu bikin gatel. Mungkin karena motongnya nggak rata dan pas kebagian taping warna hitam/gelap juga yang lebih bisa menimbulkan rasa gatal/alergi dibanding dengan taping warna cerah.

Seminar kali ini, unpredictable. Rencana awal yang udah disusun apik, buyar. Haha. Tapi Alhamdulillah ada banyak hal menyenangkan di balik itu semua. ^_^

Nb:
Sisa taping yang udah terpotong masih banyak, si dia mau aku jadiin model. Pengennya nggak pakai taping, tapi pakai lakban. Biar greget pas nyopotnya nanti. Hahaha!!

Waktu nulis cerita ini, tiba-tiba ada sesuatu yang mendekat. Nggak bisa diliat, tapi kuat dirasakan. Mungkin itu yang namanya rindu...

Jangan sampai rinduku padamu melebihi rinduku padaNya. :')

Share:

Music

Arsip Blog