21 September 2016

Empat Serangkai

Ichwan, Aris, Tika, Rieke...

Kita berempat dipertemukan disebuah bangunan bernama Sekolahan. Dari yang nggak kenal satu sama lain pada saat awal masuk SMA, sampai kemudian kita dipertemukan disebuah kelas yang sama. XI IS 4. Awal pertemuan masih dipenuhi rasa malu untuk sekedar berkenalan atau ajakan untuk sekedar mengobrol. Tapi seiring berjalannya waktu, hal2 yang dipenuhi rasa tidak tau malu pun sering kita lakukan bersama. Haha..

Masing-masing dari kita mempunyai kelebihan dan kekurangan baik dari segi sifat maupun dari segi akademik di Sekolah.

Ichwan memiliki sifat agak pendiam, usil, kritis, unggul di pelajaran matematika dan seni rupa. Kalau pak guru seni rupa udah memerintahkan untuk membuat sebuah kerja kelompok, pasti kita selalu satu kelompok. Ada sang master seni rupa. Buatku sebutan itu nggak berlebihan, karena pak guru pun juga mengakuinya.
Ichwan ini sangat perhatian sekali sama aku. Bukannya teman yang lain nggak perhatian. Tapi cara di memperhatikanku agak berbeda. Hanya aku dan dia yang bisa menafsirkan. *Halaah.. :D* Kadang kita berangkat dan pulang sekolah bersama. Karena rumahnya searah dengan jalan menuju sekolah. Oiya, Ichwan ini juga punya saudara kembar, namanya Ichsan. Tapi sekarang mereka bertukar nama. Ichwan menjadi Ichsan, Ichsan menjadi Ichwan. Karena aku udah terbiasa dengan nama Ichwan, jadi sampai sekarang dia kupanggil dengan nama itu.

Lelaki kedua bernama Aris Sanjaya. Waktu pertama kali kenalan, aku sempat berpikir tentang namanya. "Namanya kayak penyanyi dangdut..Haha." Eh, tapi beneran lhoo.. dia bisa nyanyi dangdut juga. Lengkap sama cengkoknya. Dan bukannya terkesan, aku malah seringnya ketawa kalau denger dia nyanyi. Aksennya itu lhoo..lah ya Allah, medook bangeet!! Hahaha

Kalau Aris ini orangnya imut alias item mutlak eksotis. Suka pelajaran bahasa inggris karena faktor gurunya yang berwatak bijak, namanya Pak Jo. Aris merasa watak Pak Jo ini mirip dengan Alm. Bapaknya. Makanya dia semangat sekali kalau pas pelajaran bahasa inggris berlangsung. Walaupun pada kenyataannya, dia sangat amat lemah sekali di pelajaran ini. Dia suka sama gurunya, tapi nggak sama pelajarannya. Hahaha!!
Aris ini juga suka ngambek. Dan ngambeknya ini suka pilih2 orang. Aku korban utamanya. Entah kenapa cuma karena kesalahan sepele, dia bisa ngambek ke aku sampai berhari2. Padahal sama Ichwan ataupun Rieke dia g segitunya lho. Dan kalau udah kayak gitu, biasanya aku yang minta maaf duluan. Kadang dia langsung maafin, kadang juga nggak. Terus nanti tiba-tiba dia jadi baik sendiri. :D

Kemudian yang terakhir ada Rieke, atau yang sering kupanggil Gembul.
Jangan disangka gembul itu sesuai sama fisiknya yaa. Dia jauh dari kata gembul. Bandannya tinggi melebihi aku, dan agak kurus. Gembul nama kesayangan kita berdua. :*
Mengikuti ekskul yang sama di sekolah, yaitu Paskibra membuat aku dan dia udah saling kenal sebelumnya. Di susunan keanggotaan Paskibra, dia menjadi Wakil Ketua 2. Dia juga jadi partner andalan ku sebagai petugas pengibar bendera. Rieke pengerek, Adinda tengah dan aku menjadi pembentang. Formasi andalanku yang tidak pernah berubah.
Gembul ini cepat dalam pelajaran hafalan. Hitungan matematika dia kadang zonk, lalu lari ke Ichwan untuk diajari. Dia baik, lugu, dewasa, melankolis, dan sedikit keras kepala sama sepertiku. Aku pernah bertengkar dengannya karena mempertahankan ego masing2. Dan nggak lama setelahnya, kita baikan lagi. ^_^

Pernah suatu ketika salah satu dari kita mengalami kesulitan yang berhubungan dengan kebijakan sekolah. Posisi ku saat itu sebagai murid berkelakuan baik cukup meyakinkan untuk melakukan pendekatan kepada salah seorang guru untuk membantu kesulitan dia saat itu. Dan Alhamdulillah berhasil. Terimakasih Almh. Bu Yayuk. :')

Aku pernah meninggalkan mereka selama hampir satu bulan karena mengikuti pelatihan Paskibraka Kota Semarang di Balaikota. Mereka membantuku mengejar ketertinggalan pelajaran. Meminjamkan catatan, menyertakan namaku di tugas kelompok, dsb.

Jabatanku sebagai ketua kelas, ketua Paskibra, OSIS dan tangan kanan seorang Guru BK tidak membuatku menjadi pribadi yang selalu baik. Dimata mereka, aku ini sama aja. Pernah telat, pernah kabur dari jam tambahan, pernah disetrap, dan hal2 nakal lainnya. Tapi tetap ada kharisma di balik itu semua, kata Ichwan. :D

Kini kita sudah tumbuh dewasa. Rieke sudah menikah, dan dianugerahi seorang anak laki-laki ganteng berusia 2 tahun.
Sedangkan Ichwan saat ini menyandang status calon bapak, karena isterinya sedang hamil 6 bulan. Semoga ibu dan calon dedek bayi disehatkan, dikuatkan sampai nanti hari kelahiran tiba. Jadi suami siaga yaak.
Sedangkan aku dan Aris.. kita berdua masih single happy. Menunggu dihalalkan sambil memantaskan diri. :')

Terimakasih yaa sudah mewarnai masa putih abu-abu ku.
Semoga silaturahim kita berempat selalu terjaga. Amin..

I miss you guys, as always..

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Music

Arsip Blog